a. Sejarah Dusun Natah Wetan
Zaman dahulu ada sebuah kakek dan nenek yang bernama pak Ekowono (nama samaran) dan yang tinggal berdua dipinggir hutan.Pada suatu ketiki musim kemarau tiba mereka kesulitan air.Pak ekowono membuat sumur kecil dibawah pohon untuk mendapatkan air.Pak ekowono membuat sumur dengan alat yang sederhana yaitu TATAH.
pada saat itu pak ekono lelah dan pulang untuk mengambil air minum dan berpesan kepada Nyi ekowono agar mengirim pada sore hari.Sumur yang dubuat pak ekono telah mengeluarkan air.pada saat pak ekono kembali lagi,ternyata ada seekor kuda yang minum disumur itu.Betapa sangat marahnya pak ekowono melihat kuda itu.
Dengan keadaan marah Pak Ekowono menaiki kuda tersebut dan entah sampai dimana Pak Ekono tak kembali lagi. Pada sore hari Nyi Ekowono mengirim makanan untuk suaminya tiba-tiba Pak Ekowono tidak ada, Nyi Ekowono bingung mencari suaminya dengan hati sedih dia menemukan tatah dan telapak kaki kuda. dan Nyi Ekowono menamakan daerah itu daerah NATAH.
Sampai sekarang sumur yang di buat Pak Ekowono di namakan SENDANG dan terkenal air sendang itu mujarab untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
b. Mata pencaharian penduduk
di lingkungan tempat tinggal saya, dusun Natah wetan, mata pencaharian penduduk mayoritas sebagai petani. akan tetapi ada juga yang berprofesi sebagai wiraswasta, wirausaha dan ada juga yang berprofesi sebagai buruh. mayoritas banyak yang bermata pencaharaian petani karena di lingkungan tempat tinggal saya banyak lahan, sawah, dan kebun yang dapat dijadikan sebagai lahan untuk bercocok tanam.
c. pendidikan
Di dusun Natah Wetan pada saat ini pendidikan di lingkungan saya sudah sangat maju, dibandingan zaman orang tua saya yang berpendidikan rendah, namun untuk saat ini banyak warga di lingkungan saya yang bertamatan SMK bahkan sarjana. faktor yang menyebabkan pendidikannya rendah karena faktor ekonomi dan kurangnya pengetahuan.
d. Agama
Di Dusun sayan kebanyakan menganut Agama Islam. tetapi ada satu, dua warga yang menganut agama lain. walaupun berbeda Agama, warga di lingkungan tempat tinggal saya, tetap hidup rukun dan tentram. Jika salah satu dari mereka ada yang kurang rukun, maka warga yang lain segera mencari jalan keluar untuk segera mendamaikan. jadi warga dilingkungan saya selalu hidup rukun meskipun banyak perbedaan.
e. Organisasi masyarakat
Di tempat tinggal saya ada beberapa organisasi karang taruna maupun organisasi remaja. diantaranya organisasi RT maupun organisasi di lingkup pedusunan. Organisasi di RT saya bernama RECIDA yang artinya "Remaja Cinta Damai" dan organisasi di dusun saya bernama PERDANA yang artinya " Persatuan pemuda pemudi natah wetan " sayapun mengikuti kedua organisasi remaja tersebut. Dengan adanya organisasi tersebut dapat membawa kemajuan di dusun saya.
f. Budaya
Budaya di dusun Natah Wetan bermacam-macam. Contohnya bersih dusun atau rasulan. Yang dilaksanakan di Dusun Natah Wetan merupakan penentu kegiatab bersih dusun. Momen ini dilaksanakan setiap habis panen masyarakat mengeluarkan sodaqoh bersama-sama dan mengadakan ritual. Ritual ini merupakan kesempatan mengucap syukur kepada tuhan dengan kendhuri yang menurut adat sudah ditentukan waktunya oleh pemangku adat (juru kunci). Setelah acara sakral tersebut selesai kemudian dilanjutkan dengan hiburan bagi warga masyarakat yaitu ledhek, campursari dan wayang.
g. Lingkungan Hidup
Lingkungan di dusun Natah Wetan udaranya masih terasa sejuk dan lingkungannya yang masih segar dan hijau. Karena di lingkungan tempat tinggal saya berada di daerah pegunungan dan masih jauh dengan kota dan jalan raya.
h. Peternakan
Umumnya di lingkungan tempat tinggal saya memiliki ternak seperti :
# Sapi
# Kambing
# Ayam
# Ikan lele
i. Wirausaha
Di Dusun saya banyak yang berprofesi sebagai wirausaha adapun usaha yang dilakukan diantaranya adalah dagang, usaha bikin makanan, yang tentunya sangat bermanfaat dan menghasilkan uang.
j. Sarana Komunikasi dan Transportasi
Sarana Komunikasi para warga dilingkungan tempat tinggal saya sudah mempunyai alat komunikasi seperti hp. Sedangkan sarana untuk transportasi sebagian besar warga sudah memiliki sepeda motor, maupun onthel. tetapi ada sebagian warga yang masih bertransportasi umum.